BUKITTINGGI – Pemerintah Kota Bukittinggi resmi meluncurkan perpustakaan digital pertama di kota tersebut dengan branding PUSDIGI “Cakrawala Dalam Genggaman”.
Inovasi ini diresmikan oleh Pjs. Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, pada Selasa (12/11) bertempat di Aula Balaikota Bukittinggi, bertepatan dengan Hari Gerakan Nasional Membaca yang mengusung tema “Literasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju”.
Dalam sambutannya, Pjs Wali Kota Bukittinggi mengungkapkan pentingnya transformasi digital dalam meningkatkan literasi masyarakat. Berdasarkan laporan World Population Review 2022, Indonesia berada di peringkat 130 dari 199 negara dunia dalam hal IQ, dengan angka rata-rata 78,49. Pjs Wali Kota menilai ini sebagai tantangan besar dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan bangsa.
“Perpustakaan digital ini adalah langkah besar untuk menjawab tantangan tersebut, mendorong literasi masyarakat, dan menjadikan Bukittinggi sebagai kota yang berorientasi pada teknologi informasi,” ujarnya.
Hani juga mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat, seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Komunikasi dan Informatika, yang mampu merealisasikan proyek ini dalam waktu yang relatif singkat.
Perpustakaan digital PUSDIGI memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai materi bacaan dalam format digital, seperti buku elektronik, jurnal, artikel, dan lainnya, tanpa harus datang ke perpustakaan fisik. Koleksi yang ada dapat diakses secara online melalui perangkat digital kapan saja dan di mana saja.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bukittinggi, Sustinna, menambahkan bahwa saat ini perpustakaan fisik di Bukittinggi memiliki lebih dari 26.000 buku atau sekitar 13.000 judul dari berbagai kategori. Dengan adanya PUSDIGI, masyarakat tidak hanya bisa mengakses koleksi buku fisik, tetapi juga dapat menikmati kemudahan membaca buku digital dari rumah.
“Dengan adanya perpustakaan digital ini, kami berharap dapat mempermudah masyarakat, terutama anak-anak dan orang tua, untuk mengakses buku bacaan yang mereka butuhkan. Kami juga mengajak semua pihak, termasuk sekolah dan perguruan tinggi, untuk berkolaborasi dalam mengembangkan koleksi perpustakaan digital ini,” ungkap Sustinna.
Tahap awal, PUSDIGI telah memiliki 554 buku digital yang dapat diunduh atau dibaca secara online untuk kepentingan pribadi. Meskipun demikian, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bukittinggi tetap mengelola perpustakaan konvensional yang melayani pinjaman buku fisik bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pjs Wali Kota Bukittinggi berharap, dengan adanya PUSDIGI, masyarakat Bukittinggi dapat mengakses pengetahuan tanpa batas ruang dan waktu, serta mendorong peningkatan minat baca yang lebih tinggi di kalangan masyarakat. “Kami yakin ini akan menjadi langkah positif dalam memajukan literasi dan pendidikan di Bukittinggi,” tutupnya.
Dengan adanya perpustakaan digital ini, diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas literasi di Kota Bukittinggi, menjadikan masyarakat lebih melek teknologi, dan menciptakan budaya membaca yang lebih kuat di kalangan generasi muda.