Bukittinggi – Walikota Bukittinggi, Erman Safar, menegaskan komitmen pemerintah untuk selalu hadir dalam setiap kesulitan masyarakat dan memberikan manfaat melalui berbagai bentuk program.
Pernyataan ini disampaikan saat ia mendistribusikan dana zakat kepada mustahik atau penerima sah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi, pada Selasa (6/8/2024) di balairung rumah dinas wali kota.
Dalam acara tersebut, Erman Safar didampingi oleh Kepala Kemenag, Eri Iswandi, dan Camat se-Kota Bukittinggi. Erman mengungkapkan bahwa masyarakat menghadapi beragam masalah, seperti pemenuhan kebutuhan pokok, biaya pendidikan anak, kesehatan, tempat tinggal, dan masalah berusaha.
“Empat poin ini menjadi perhatian kita bersama, lintas sektor dan lembaga, untuk mengatasi permasalahan masyarakat Kota Bukittinggi,” kata Erman Safar.
Saat ini, terdapat sekitar 5.803 orang masyarakat miskin terdata di Bukittinggi, dengan 251 di antaranya menerima bantuan dari Baznas. Masih ada sekitar 5.600 warga yang memerlukan bantuan.
Erman Safar menjelaskan bahwa sebagian besar masalah masyarakat sudah ditangani oleh pemerintah melalui berbagai program, namun masih ada warga yang belum tersentuh. Untuk itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan Baznas untuk menjangkau mereka yang belum mendapatkan manfaat dari program pemerintah.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Baznas Bukittinggi atas bantuan yang disalurkan dan berdoa agar Baznas semakin jaya dan bermanfaat.
Wakil Ketua IV Baznas Bukittinggi, Asrial Gindo, menambahkan bahwa dana zakat yang disalurkan kali ini berjumlah Rp 212,55 juta untuk 251 mustahik. Dana tersebut dibagikan melalui program Bukittinggi Cerdas, Bukittinggi Peduli, Bukittinggi Sehat, dan Bukittinggi Makmur. Besaran bantuan bervariasi antara Rp 500 ribu hingga Rp 5,2 juta, tergantung hasil survei Baznas.
Sebelum pendistribusian, Ketua Baznas Bukittinggi, Edi Syahmian Angku Mahmud, memberikan tausyiah tentang kepemimpinan suami dalam rumah tangga. Ia menekankan pentingnya keharmonisan dalam keluarga sebagai kunci kebahagiaan dan tercurahnya rezeki.
“Suami sebagai pemimpin rumah tangga harus menjaga keharmonisan dan berlaku adil terhadap istrinya,” ujar Edi Syahmian. (alex)