Limapuluhkota, sumbartime.com —Kabupaten Limapuluh Kota diharapkan menjadi percontohan dan mata rantai pembiayaan sektor pangan, khususnya pada sebelas komoditi utama bidang pangan.
“Peluncuran AKSI Pangan di sini sedianya dapat menjawab masalah terbatasnya akses pembiayaan khsusunya di sektor ketahanan pangan yang meliputi pertanian, kehutanan, perkebuanan dan perikanan,” kata Ketua Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, saat peluncuran kegiatan AKSI Pangan di Medan Bapaneh, Tarantang, Jumat (24/3) lalu.
AKSI Pangan, katanya, merupakan program Akselarasi, Sinergi, Inkulusi bidang Pangan (AKSI Pangan) yang diluncurkan OJK bekerjasama dengan kementrian terkait.
Diantarannya meliputi Kemeterian Pertanian RI, Kementrian Perdagangan, Kementrian Agraria dan tata ruang/BPN, Kementrian Koperasi serta industri jasa keuangan perbankan.
Limapuluh Kota, ke depan diharapkan menjadi salah satu daerah yang berhasil menerapkan rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir. “Peluncuran ini, sebagai tindak lanjut program aksi ekonomi rakyat dan aksi strategi peningkatan keuangan inklusif yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” sebutnya.
Program ini, ditujukan agar mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produktif, minimal 40 persen ke sector produktif, Diharapkan nantinya mampu meningkatkan eskalasi pembiayaan ke sektor pertanian.
Kontribusi sektor pertanian ke Produk Domestic Bruto (PDB) mencapai 15 persen atau tertinggi kedua setelah sektor pengolahan,sektor pengolahan sendiri, 50 persen juga berbasis pertanian.
Selain OJK, peluncuran itu dihadiri, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Kemudian juga, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, Anggota Komisi IX DPR RI, Refrizal.
Setelah itu, gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan hingga Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Benny warlis.
Program tersebut merupakan inisiatif antara pemerintah daerah bekerja sama dan kementrian Pertanian, bersinergi bersama dan asosiasi untuk mepercepat akses keuangan di sektor pangan, khususnya pembiayaan komuditas unggulan Nasional.
AKSI pangan diikuti 23 pelaku industry keuangan baik bank maupun non bank serta 3 perusahaan Financial technology (Fintech) atau e-commerce yang memiliki bisinis inti di sektor pertanian dan pangan.
Menteri kordinator bidang perekonomian Darmin Nasution yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam paparannya mengatakan, pada tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai sebesar 40 persen dari total penyaluran KUR.
“Tahun lalu, realisasi KUR yang disalurkan ke sector pertanian hanya sebesar sekitar Rp20.68 Triliun atau sekitar 22% dari total penyalur KUR sebesar Rp94 Triliun. Saya minta perbankan dan lembaga penyalur KUR memperbesar porsi penyaluran KUR ke sektor Pruduktif, paling tidak setara dengan sector pedagangan,” ujarnya.
Gubernur Irwan Prayitno mengapresiasi OJK yang memberi dukungan program nawa cita guna terwujudnya kedaulatan pangan. Luak Nan Bungsu, menurutnya, merupakan salah satu daerah tebesar penghasil gambir di Sumatera Barat.
“Komunitas pangan juga menjadi andalan di Provinsi Sumatera Barat. Adanya AKSI, nantinya perbankan diharapkan bisa membantu kehidupan petani,” sebut Irwan.
Bupati Irfendi Arbi menyebut, mayoritas petani akan sangat terbantu dengan adanya aksi pangan yang digelar OJK. Selain penghasil gambir, selama ini Limapuluh Kota berhasil menerapkan pembiayaan rantai nilai di sektor pangan.
“Disamping itu, juga menjadikan Limapuluh Kota sentra peternakan sapi simental, serta salah satu daerah penghasil kakao terbesar,” sebut Irfendi. (ARY/Rel)