
Limapuluhkota, sumbartime.com —Istilah Ngabuburit memang sudah populer sejak dulu. Belakangan, intensitasnya di Indonesia semakin meningkat dan menjadi trend bagi muslim pada saat Bulan Ramadhan. Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang berasal dari kata ‘burit’ artinya sore. Ngabuburit bermakna, menghabiskan waktu menunggu datangnya sore (buka puasa).
ADVERTISEMENT
Meskipun trend di kalangan remaja, orang dewasa, pengertian ngabuburit tetap sama yaitu menghabiskan waktu menunggu buka puasa, namun soal cara berbeda-beda di tiap daerah. Seperti yang dilakukan sekelompok Anak Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, di Kabupaten Limapuluh Kota. Sembari menungu waktu menjelang berbuka puasa, sejumlah anak Nagari dengan nama di Luak Nan Bungsu, punya cara Ngabuburit yang terbilang sangat unik dan menghibur.
Adalah pacu itiak (itik), salah satu permainan tradisional dari Luak Limo Puluh. Permainan tradisional yang dikelola Persatuan Olahraga Terbang Itik (Porti), sudah menjadi agenda wisata di Kabupaten Limapuluh Kota yang setiap tahun bisa dinikmati para pelancong yang berwisata. Tradisi “tabang itiak” atau Pacu itik bukanlah hal baru yang dilakukan masyarakat yang dinaungi Gunung Sago.
Masyarakat setempat menyakininya, balapan ini lahir jauh sebelum Indonesia merdeka dan beberapa pihak menyebutkan sudah ada sejak beberapa abad silam.bermula dari petani yang terganggu dengan itiak (itik) yang masuk ke area pesawahan dan memakan tanaman padi milik mereka.
Itiak yang masuk ke area pesawahan tersebur di usir atau dihalau dalam bahasa minang,dan membuat itiak-itiak berterbangan.hal tersebut pun menjadi hiburan tersendiri bagi para petani. Sehingga muncullah ide menjadikan itiak sebagai salah satu permainan.
Tidak semua itiak bisa dijadikan itiak pacu, itiak yang akan dipilih sebagai itiak pacu adalah itiak yang memiliki ciri khusus dan masih berumur 4-6 bulan. “Itiak-itiak pilihan tersebut diperlakukan khusus, selain melakukan latihan rutin sebelum dilombakan, itiak-itiak setiap sore direnangkan, agar kerja paru-paru dan fisik itiak lebih bagus,” terang salah seorang warga setempat ketika diwawancara penulis, Kamis (1/6) siang.
Adapun proses pengurungan dan pemberian pakan khusus,seperti padi dan telur selama lebih kurang 1 Minggu,juga sangat mempengaruhi bagi performa itiak saat berlomba. Dalam perlombaan tabang itiak, itiak pacu di bawa oleh empunya menuju garis star, secara bersamaan itiak pun di lemparkan ke udara untuk terbang sampai ke garis finis.
Itiak tercepat dan yang mendarat tepat di garis finis lah yang akan keluar sebagai pemenang.Panjang lintasan pacu pun cukup berfareasi,terdapat tiga tingkatan jarak terbang,mulai dari 800 Meter, 1600 Meter hingga jarak yang paling jauh dan paling bergengsi yaitu 2 Kilometer. (Rel/Erwin/Humas)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT