SUMBARTIME.COM-Nasib tragis dan ngenes harus dialami oleh Bunga (12) anak seorang pedagang kopi di kawasan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Bunga gadis jolong mekar yang masih bawah umur itu, harus kehilangan kehormatan masa depannya akibat diperkosa secara berulang kali oleh pemuda sebelah rumahnya.
Kasus terungkap setelah korban bersama ibunya melaporkan peristiwa biadab itu ke Polsek XIII Koto Kampar, Kamis 25 Maret 2021 kemaren. Kapolsek setempat AKP Budi Rahmadi membenarkan adanya peristiwa perkosaan yang menimpa Bunga secara berulang kali.
Menurutnya beberapa jam pihak korban melapor, malam harinya pelaku dengan inisial BU berhasil ditangkap dan diamankan di Bukit Sulugi kawasan perkebunan PT Padasa Enam Utama.
Adapun kronologi kejadian dijelaskan bermula pada beberapa waktu lalu, pelaku memesan kopi di warung milik ibu korban. Saat itu pelaku yang memesan kopi meminta agar koban mengantarkan pesanan ke rumahnya yang berada di sebelah warung.
Awalnya korban yang tidak merasa curiga dengan pelaku bersedia mengantarkan kopi. namun sesampai di dalam rumah, pelaku meminta korban untuk meletakan kopi pesanannya langsung ke dalam kamar.
Saat berada di dalam kamar, tiba tiba pelaku sambil memegang tangan korban meminta agar korban duduk dulu. Korban yang mulai ketakutan menolak dan beranjak untuk pergi langsung dirangkul oleh pelaku. Korban pun sempat meronta dan berusaha kabur keluar dari kamar. Namun karena kalah kekuatan dengan mudah korban diseret pelaku dan langsung dihempaskan ke ranjang.
Selanjutnya pelaku yang sudah kerasukan setan langsung membuka pakaian korban. Perlawanan korban yang masih berusia dibawah umur tiada artinya bagi pelaku sehingga terjadilah perbuatan biadab tersebut.
Usai melakukan aksi perkosaannya, pelaku sempat mengancam korban agar tidak melaporkan peristiwa biadab yang barusan dia alami. Korban yang ketakutan hanya pasrah menuruti kemauan pelaku.
Selanjutnya, karena korban tidak berani bercerita terkait perbuatan biadab yang di terima, membuat pelaku ketagihan dan kecanduan hingga perbuatan yang sama di tempat yang sama dengan waktu berbeda terjadi lagi hingga sampai sepuluh kali.
Namun sepandainya pelaku menyimpan perbuatan tak senonohnya kepada pelaku, akhirnya ketahuan juga. Tetangga sekitar yang merasa curiga dan sempat melakukan pengintaian memberi tahu kepada ibu korban.
Sang ibu yang merasa kuatir akan kondisi anaknya langsung membawa anaknya ke petugas medis untuk diperiksa. Saat hasil medis menyatakan jika kehormatan anak gadisnya telah dirusak oleh benda tumpul, sang ibu langsung meminta anaknya untuk bercerita.
Korban akhirnya menceritakan semua tindakan biadab yang dia terima dari pelaku sehingga persalannya dibawa ke polisi, papar Budi Rahmadi. (kr)