Sumbartime-Malang benar nasib seorang ABG beranjak remaja berinisial DG (15) warga Kelurahan Segati, Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau. Dalam usianya yang terbilang masih bawah umur, telah 4 kali mengalami pencabulan yang dilakukan oleh ketua RT kawasan rumahnya, berinisial Kar (55).
Bahkan salah satu modus pelaku agar bisa mencabuli DG, salah satunya, gadis remaja tersebut dicekoki miras, hingga sempoyongan selanjutnya dibawa ke dalam hotel.
Kasus ini terbongkar menurut Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPA Riau Nanda Pratama Tanjung, Jumat (17/11) dari laporan sang ayah korban inisial B (41). Menurut Ayah korban, berdasarkan pengakuan korban sendiri, menyebutkan bahwa pelaku telah menyetubuhi anaknya sebanyak 4 kali.
Awal pertama dilakukan pelaku terhadap korban, bertempat di warung milik pelaku sendiri. Saat itu, korban dibujuk dan di iming imingi akan dibelikan sepeda motor oleh pelaku, jika mau melayani jasa hohohihi alias mesum, bersama pelaku.
Karena masih polos dan tergiur akan mendapatkan sepeda motor baru, maka korban mau saja dan terpedaya menyerahkan keparawanan serta tubuhnya kepada oknum ketua RT bejat tersebut.
Karena kecanduan, akhirnya korban telah menjadi pelampiasan napsu setan pelaku dua kali lagi pada hari dan waktu yang berbeda namun lokasinya masih bertempat di warung milik pelaku.
Terakhir kali pelaku melakukan aksi amoralnya, pada awal November 2017 silam, dengan dalih mengajak korban jalan jalan ke Pekanbaru. Sesampai di Pelanbaru, korban sempat diajak untuk melakukan hohohihi, namun saat itu korban menolaknya.
Tidak hilang akal, pelaku pun membawa korban ke tempat hiburan malam di MP Club Pekanbaru. Di lokasi hiburan malam tersebut, korban di cekoki dengan miras hingga korban sempoyongan dan separo sadar.
Selanjutnya pelaku kembali membawa korban kembali ke dalam hotel dan sukses melancarkan aksi bejatnya kepada korban. Di dalam hotel tersebjut, korban digagahi sebanyak dua kali oleh pelaku.
Setelah puas menggarap korban, pelaku akhirnya pulang kembali bersama korban ke Pelelawan. Namun korban yang merasa jengkel dan tidak terima, akhirnya melaporkan kejadian yang dia alami kepada ayahnya. Bahkan korban juga menceritakan kisah pencabulan yang dilakukan pelaku di dalam warung miliknya.
Kaget dan emosi mendengar pengakuan anaknya, B, akhirnya melaporkan perbuatan pelaku kepada polisi, papar Nanda Pratama Tanjung. (kr)