Sumbartime – Muslim Syam, lahir di nagari Halaban, merupakan salah satu figure Nagari Halaban dan memiliki harapan serta cita-cita besar untuk kemajuan lima puluh kota.
Muslim, yang masa kecilnya banyak dihabiskan untuk mengaji di Surau, mengakui bahwa perjalanan hidupnya tidaklah mudah. Dengan bakat mengaji, Muslim juga pernah menjadi juara mengaji tingkat nagari dan regional saat masa kecilnya, bahkan sampai diundang ke stasiun radio nasional yang cukup terkenal kala itu.
Putra dari Mantan Walinagari dan Ketua Kan Halaban ini, Sami DT Panduko Basa (Alm), mengungkapkan bahwa pendidikan Agama telah banyak menanamkan sifat dan manfaat baginya untuk menghindari segala perilaku yang dapat merugikan masyarakat dan negara seperti tindakan KKN.
“Pendidikan Agama memegang peranan yang sangat penting sebagai dasar bagi kehidupan umat beragama Islam. Melalui pendidikan agama, karakter yang bermoral tinggi dapat dibangun dalam individu,” ujar Muslim Syam yang juga mantan ketua Bamus nagari Halaban.
“Saya percaya bahwa dalam pembelajaran Islam, moral dan akhlak menjadi bagian tak terpisahkan. Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik, karakter yang baik juga akan terbentuk, terutama dalam interaksi dengan masyarakat sekitar. Pentingnya pembentukan karakter yang sesuai dengan ajaran agama” tambahnya.
Muslim pun membagikan pengalamannya ketika menginjak bangku kuliah; menghadapi situasi sulit serta menjadi garin di Mushola.
“Memang waktu itu tidaklah mudah, namun saya tidak menyerah, dan akhirnya bisa mendapatkan gelar sarjana,” ujar Muslim Syam, lulusan IAIN Imam Bonjol atau saat ini lebih dikenal Universitas Islam Negeri Sumatera Barat.
Berbicara tentang kesejahteraan dan keadilan, Muslim mengungkapkan perlunya langkah besar dalam upaya membangun kesejahteraan keluarga sebagai fondasi penting bagi kemakmuran suatu daerah.
Ia juga menyoroti masalah stunting dan pentingnya peran keluarga dalam mencapai kesejahteraan, mulai dari tahapan pengembangan ekonomi keluarga, pemenuhan lapangan kerja, serta memperjuangkan hak-hak wanita, lansia, dan juga biaya pendidikan yang murah dan layak.
“Konsep kesejahteraan keluarga sangat penting karena mencakup pemenuhannya kebutuhan kebutuhan dasar serta aspek sosial dan pengembangan optimal,” tutur Muslim yang juga pernah sekertaris BKKBN 50 kota.
“Dibutuhkan variabel seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, agama, perencanaan keluarga, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan, tabungan, informasi, dan peran dalam masyarakat sebagai penilaian terhadap kesejahteraan keluarga,” lanjutnya.
Selain itu, Muslim berharap di masa depan akan ada perjuangan terhadap aspirasi lebih kuat terutama mencakup keadilan hukum, agar hukum bisa berlaku adil terhadap seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang derajat atau level seseorang.
“Namun perlu ditegaskan bahwa penegakan hukum harus menghasilkan keadilan yang substansial, bukan hanya formalitas. Konsep hukum yang berkeadilan menekankan pentingnya nilai-nilai etika dalam menciptakan sistem hukum yang adil, yang juga memperhatikan hak asasi manusia,” jelas Muslim juga pernah menjadi kabag umum di DPRD 50 kota.
Ikut berpartisipasi sebagai caleg dari partai Demokrat dapil 3 kabupaten Lima Puluh Kota Lareh Sago Halaban, Luhak, dan Situjuah Nomor urut 8. Saat ini, Muslim lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkebun dan bergabung ke dalam salah satu kelompok tani, berharap bisa memperjuangkan aspirasi sektor pertanian dan kesejahteraan Pengusaha menengah-kecil di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Kabupaten Lima Puluh Kota saat ini memiliki potensi besar dengan luas lahan pertanian yang sangat luas, namun potensi sektor pertaniannya masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Serta adanya perjuangan terhadap aspirasi kesejahteraan bagi para petani dan juga Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti petenun, pedagang, pelaku pariwisata, pinang, karet,dan pelaku usaha kecil lainnya,” tutupnya.”(*)