BUKITTINGGI – Memasuki pekan kedua setelah Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi mengeluarkan surat edaran tentang sekolah 5 hari dalam seminggu untuk SD, SMP sederajat di kota itu, namun demikian masih ada beberapa sekolah yang masih melaksanakan proses belajar selama 6 hari.
Sebelumnya, Pemko Bukittinggi telah resmi menerbitkan aturan baru, tentang 5 hari aktif sekolah untuk pelajar PAUD, SD, SMP di Kota Bukittinggi, mulai senin tanggal 4 September 2023 pelajar PAUD, SD, SMP negeri dan swasta di Bukittinggi sudah mulai menerapkan sekolah lima hari (Senin – Jumat).
Ini telah melalui tahapan-tahapan di sekolah-sekolah/MDA, para wali murid PAUD, SD, SMP se kota Bukittinggi juga pemerintah telah bersepakat dengan seluruh elemen.
“Untuk sekolah negeri sudah 5 hari semuanya. Sekolah swasta sudah juga, cuma dikit aja yang belum,” kata Walikota Bukittinggi Erman Safar saat dikonfirmasi, Senin (11/9/2023).
Wako Erman menyebutkan, pihaknya telah meminta konfirmasi kepada sekolah yang belum melaksanakan kebijakan tersebut.
Ia mengatakan, masih ada beberapa sekolah. Bukan menolak, tapi setelah kami konfirmasi memang mereka minta waktu untuk menyusunnya.
“Yang belum melaksanakan sekolah 5 hari itu adalah sekolah-sekolah swasta yang berbasis agama,” kata dia.
Erman juga menerangkan, mereka agak belum terlalu bisa menyesuaikan jadwal yang mata pelajarannya cukup banyak, kan ada mata pelajaran agamanya juga, ini yang mereka butuh waktu.
Ia berharap sekolah ini bisa menerapkan sekolah lima hari secepatnya.
“Harusnya ia ikut program pemerintah, karena kalau semua rakyat kita melakukan aktivitas dengan standar yang sama, kita bisa atur Sabtu dan Minggu ini. Bisa juga kita buat program yang lain dan semua bisa masyarakat bisa ikut. Tapi kalau satu iya satu tidak, nanti susah juga,” ucapnya.
Dijelaskan, jika sekolah 5 hari, orang tua dan anak bisa meningkatkan kualitas keluarga selama Sabtu dan Minggu, serta bisa membentuk karakter anak di rumah.
“Harus berimbang, di rumah harus ada pengajaran, pembinaan karakter, implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) di rumah. Mereka bawa anak ke rumah neneknya, mereka bisa bermain di lingkungan rumah tempat tinggal,” jelasnya. (alex)