Bukittinggi – Kamis (23/5/2024)
Lobang Jepang Bukittinggi, adalah salah satu objek wisata sejarah yang menonjol di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, merupakan peninggalan tentara Nipon.
Terowongan atau bunker ini dibangun oleh tentara pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 dengan tujuan pertahanan selama Perang Dunia II.
Terowongan sepanjang 1.400 meter ini memiliki lebar sekitar 2 meter dan berkelok-kelok, serta dilengkapi dengan sejumlah ruangan khusus seperti ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata.
Pada awalnya, Lubang Jepang difungsikan sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang.
Lokasi strategis Bukittinggi, yang pada masa itu merupakan pusat pemerintahan Sumatra Tengah, menjadi salah satu alasan utama pembangunan terowongan ini.
Menariknya, tanah yang menjadi dinding terowongan ini semakin kokoh saat bercampur dengan air, sehingga mampu bertahan dari guncangan, seperti gempa besar yang melanda Sumatera Barat pada tahun 2009 silam tanpa mengalami kerusakan berarti.
Pembangunan terowongan ini melibatkan puluhan hingga ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha dari Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
Strategi kolonial Jepang dalam menggunakan tenaga kerja dari luar daerah bertujuan untuk menjaga kerahasiaan proyek besar ini.
Sementara itu, tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri sebagian besar dikerahkan untuk proyek terowongan pertahanan di Bandung dan Pulau Biak.
Sejak tahun 1984, Lubang Jepang mulai dikelola sebagai objek wisata sejarah oleh pemerintah kota Bukittinggi.
Kini, Lubang Jepang tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah masa lalu tetapi juga destinasi wisata edukatif yang menarik banyak pengunjung setiap tahunnya.
Pengunjung yang ingin menyusuri terowongan ini harus menaiki 132 anak tangga terlebih dahulu. Saat menginjakkan kaki di bawah tanah, pengunjung akan diajak seolah merasakan sensasi kehidupan pahit di masa lampau.
Lobang Jepang Bukittinggi terletak di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lokasinya hanya sekitar 1 Km dari Jam Gadang Bukittinggi.
Bagi pengunjung yang ingin masuk dan menyusuri Lobang Jepang akan dikenakan biaya tiket masuk seharga Rp15.000 per orang. Pihak pengelola juga menyediakan jasa pemandu, pengunjung bisa menggunakan jasa ini dengan biaya tambahan.
Destinasi wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Jika ingin mendapatkan suasana yang tidak terlalu ramai, sebaiknya jangan datang saat akhir pekan atau musim liburan.
Sumber: Wikipedia
Pewarta: Alex