BUKITTINGGI – Sejumlah siswa di SMKN 2 Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kesurupan massal saat mengikuti Kultum Jumat pada Jumat (2/8/2024) pagi.
Kejadian ini berawal dari salah seorang siswi yang mengalami kesurupan, kemudian menyebar ke siswa dan siswi lainnya.
Kepala SMKN 2 Bukittinggi, Meri Desna, mengungkapkan bahwa pihak sekolah langsung mengambil tindakan dengan melakukan penanganan terhadap siswa yang kesurupan dan membubarkan kegiatan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.
“Saat terjadi kesurupan, kami pihak sekolah langsung melakukan penanganan terhadap anak yang kesurupan dan membubarkan kegiatan serta menyuruh anak didik lainnya untuk segera pulang,” ujar Meri Desna.
Penanganan siswa yang mengalami kesurupan dilakukan oleh ustadz yang ada di sekolah. Siswa yang telah ditangani kemudian diantar pulang atau dijemput oleh orang tuanya.
Meri Desna menjelaskan bahwa setelah kejadian ini, pihak sekolah akan melakukan rehabilitasi dan pendampingan kepada siswa yang mengalami kesurupan. Sementara itu, siswa-siswa tersebut disarankan untuk istirahat di rumah hingga kondisi mereka pulih.
“Saat ini anak-anak kita itu disuruh istirahat di rumah sementara waktu sampai kondisinya pulih dan setelah itu, pihak sekolah akan melakukan pendampingan melalui guru BK,” kata Meri Desna.
Ia juga mengimbau kepada orang tua siswa untuk selalu mengawasi anak-anak saat berada di rumah agar saat di sekolah anak-anak bisa fokus belajar.
“Dibutuhkan kerjasama orang tua, tidak hanya guru di sekolah, sehingga ke depannya anak-anak kita dapat belajar dengan rajin dan fokus saat berada di sekolah,” ujarnya.
Sebagai Kepala SMKN 2 Bukittinggi, Meri Desna juga berpesan kepada para siswa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjaga kualitas tidur, hidup sehat, dan berolahraga. Ia menekankan pentingnya berbagi masalah dengan guru Bimbingan Konseling di sekolah untuk menghindari memendam masalah sendiri.
“Jangan sampai pikiran kosong dan kalau ada masalah silahkan bercerita dengan guru di sekolah melalui guru Bimbingan Konseling sehingga tidak memendam masalah sendiri,” tambahnya. (alx)