Sumbartime.com-Upaya lobi mulai tingkat provinsi hingga tingkat pusat yang diupayakan Bupati Solsel, H.Muzni Zakaria dan jajaran untuk mengantisipasi banjir di Batang Bangko dan Batang Suliti akhirnya menuai hasil.
Melalui Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR anggaran tahap pertama dari empat tahap itu memulai pengerjaannya. Alokasi sebesar Rp114.281.000.000 tahap pertama di 2017-2018 akan melakukan pengerjaan proyek normalisasi sepanjang 2,6 km, Revetment 4,6 km, Sabo Dam 2 unit, Sand Pocket 1 unit, Groundsill 2 unit di Batang Bangko.
Dengan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan telah terkontrak sebesar Rp110.316.110.000 dengan kontraktor PT.Basuki Rahmanta Putra. Nomor kontrak, HK.02.03/09/BWS.SV/PJSA-WSBH/498077/SPVIII/2017. Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 540 hari kalender yang dimulai 10 Agustus 2017 dan selesai pada 31 Desember 2018.
“Apresiasi sedalamnya atas perhatian pemerintah pusat terhadap Solsel sebagai langkah penanganan serta pengendalian banjir dan sendimen Batang Bangko Solsel.
Terimakasih juga buat pak Rildho Anwar yang gigih membantu memperjuangkan hingga terlaksananya proyek ini”kata Bupati Solsel, H.Muzni Zakaria saat sambutannya meluncurkan mega proyek itu di lapangan Bancah, Nagari Koto Baru, Selasa (26/9).
Ketika launching dihadiri, Sekdakab Solsel, Yulian Efi. Wakil Ketua DPRD, Armen Syahjohan. Asisten Perekonomian, Epli Rahmat. Anggota Ikatan Keluarga Masyarakat Solok Selatan, Ibu Medi,Hasmurdi Hasan. Kepala OPD, Walinagari,tokoh masyarakat dan pemuda.
Bupati juga menginginkan kelanjutan mega proyek tersebut ditahun-tahun berikutnya yang sesuai dengan perencanaan dengan nilai total kisaran Rp650 miliar. “Terimakasih tak terhingga, pada pihak balai dan kementerian yang telah membantu alokasi anggaran untuk pengendalian banjir di Solsel. Disaat banyak daerah yang mungkin juga membutuhkan sedangkan anggaran tersedia terbatas,”tukuknya.
Sementara, mewakili Kepala balai wilayah V Sumatra, Ditjen Sumber Daya Air Kemen PUPR, Al Izhar menyebutkan menjadi daerah yang harus terus diperhatikan karena berbagai potensi bencana alam yang terus mengancam disebabkan geografis wilayah.
Pihaknya juga salut akan kegigihan bupati yang selalu ‘nyinyir’ bertanya dan mengusulkan bantuan pengendalian banjir ke berbagai pihak. “Secara keseluruhan untuk pengendalian banjir Solsel butuh Rp650 miliar.
Namun, ketersediaan dana pada 2017-2018 baru sekitar Rp114 miliar. Kita harapkan melalui Kemen PUPR dapat terus menganggarkan kekurangan dana tersebut untuk tahun berikutnya,”tandasnya.
Ketua LKAAM Solsel, Noviar Dt.Rajo Endah turut mengapresiasi dan berterimakasih karena telah masuknya APBN ke Solsel untuk tahap pertama. “Solsel hampir tiap tahun terkena bencana. Batang Bangko dan Batang Suliti merupakan dua sungai besar di Solsel.
Kita berharap pembangunan bisa berkelanjutan dan Bupati terus melakukan upaya lobi ketingkat pusat untuk kemajuan daerah,”demikian Noviar. (Okt)