Sumbartime – Gunung Marapi di Sumatera Barat telah meletus sebanyak empat kali sejak Sabtu sore hingga malam. Letusan pertama terjadi pada pukul 16.51 WIB, diikuti oleh letusan kedua pada pukul 19.18 WIB, letusan ketiga pada pukul 19.47 WIB, dan letusan keempat pada pukul 20.47 WIB.
Meskipun kolom abu tidak teramati secara visual, aktivitas erupsi tersebut tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 16.2 mm dan durasi sekitar 36 detik, menurut petugas Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi.
Saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada Level III (Siaga), sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang telah diberikan.
Warga yang tinggal di sekitar gunung dan para pendaki atau wisatawan diminta untuk tidak memasuki wilayah dengan radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai, atau bantaran sungai yang berhulu di Gunung Marapi diminta untuk waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
Dalam situasi hujan abu, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dan perlengkapan lainnya untuk melindungi mata dan kulit dari abu vulkanik.
Seluruh pihak diminta untuk menjaga kondusivitas situasi di masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah daerah juga diminta untuk berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung mengenai aktivitas gunung tersebut.
Semua informasi terkait aktivitas Gunung Marapi dapat dipantau melalui aplikasi android Magma Indonesia, situs web Magma Indonesia, dan media sosial PVMBG.(R)