Sumbartime.com,- Rencana Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota untuk menggugat Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Harau melalui jaksa pengacara negara memicu gelombang reaksi dari publik. Setelah sebuah akun berita Instagram memberitakan dugaan ICBS tidak membayar retribusi ratusan juta rupiah, warganet ramai-ramai mengomentari dan bahkan mengecam sikap Pemkab yang dinilai arogan dan tidak berterima kasih atas keberadaan ICBS.
Banyak warganet berpendapat bahwa justru keberadaan ICBS telah membantu meningkatkan kunjungan wisata ke Lembah Harau. Salah satu pengguna Instagram, Yvitayeni, mempertanyakan kewajiban pembayaran retribusi bagi ICBS.
“Heran saya kenapa harus membayar padahal tidak masuk ke tempat wisatanya. Kalau bukan karena ada ICBS, tidak akan banyak pula yang masuk ke daerah itu. Justru karena adanya ICBS, banyak orang bisa singgah ke tempat wisata, sambil melihat anaknya, dan penginapan pun ramai ditempati,” tulisnya pada Sabtu (1/2).
Komentar serupa disampaikan oleh akun Macmekra yang menilai kebijakan Pemkab tidak masuk akal.
“Masa iya wali murid mau lihat anaknya bersekolah harus bayar. Mana yang lebih dahulu, sekolahnya di sana daripada viralnya wisata Lembah Harau. Sampai segitunya pihak sekolah harus membayar?” ujarnya heran.
Sementara itu, akun Alfazz menilai Pemkab tidak tahu berterima kasih atas dampak positif keberadaan ICBS terhadap perekonomian daerah.
“Terus terang saya melihat malah perekonomian daerah Harau semakin berkembang sejak adanya ICBS. Dulu jarang sekali Harau dilirik orang untuk berwisata. Harusnya Pemda bersyukur dengan geliat ekonomi yang timbul akibat keberadaan ICBS ini. Pemdanya malah ndak pernah memperhatikan Harau. Giliran Harau menggeliat karena adanya sekolah di sana, baru mencari-cari PAD. Puluhan tahun jalan masuk ke Harau hancur dibiarkan saja,” pungkasnya.
Gelombang kritik dari warganet ini menunjukkan bahwa polemik retribusi ICBS Harau bukan sekadar persoalan administratif, tetapi juga menyangkut persepsi publik terhadap kebijakan Pemkab Lima Puluh Kota.(*)