Limapuluhkota, sumbartime.com — Berbagai aspirasi berupa kritik, masukan, permintaan atas kebutuhan pembangungan disampaikan sejumlah warga jamaah Masjid Raya di Nagari Sungaibalantiak, Kecamatan Akabiluru, kepada Tim Safari Ramadhan (SR) II Limapuluh Kota di bawah pimpinan Wabup Ferizal Ridwan, Senin (5/6) malam.
Keluhan dan permintaan itu rata-rata menyasar pelbagai kebutuhan akan pembangunan yang berlangsung di nagari mereka selama ini. Mulai dari kelanjutan pembangunan embung, untuk sumber pengairan lahan, jembatan hingga tambahan guru sekolah dasar (SD).
“Selain infrastuktur jembatan Sungai Dareh sebagai salah satu akses transportasi warga, disini kita juga butuh embung, buat penyimpanan sumber pengairan masyarakat petani kami, Pak Wabup,” kata Wanag Sungaibalantiak, Y Dt Tuduang, kepada Tim SR II dalam sesi dialog tanya-jawab usai salat tarwih di Masjid Raya, nagari setempat.
Wali Nagari menyebut, kini masyarakat petani di nagari berpenduduk 1.308 jiwa tersebut, memiliki kendala serius karena tidak adanya sumber air pada sebagian lahan pertanian mereka. Kondisi tersebut sontak membuat hasil pertanian warga tidak maksimal, akibat tidak adanya ketersediaan air yang cukup.
Biasanya, Y Dt Tuduang menyebut, lahan pertanian di Sungaibalantiak yang berstatus lahan ‘tadah hujan’ bisa dijadikan sawah pada saat musim hujan. ketika musim panas datang, biasanya para petani terpaksa menggarap lahan mereka untuk berkebun sayur. “Itupun, jika petani kita punya modal buat kebun. Jika uang tak cukup, terpaksa tak diolah,” terangnya.
Adapun aspirasi lain muncul dari Idrawati, seorang guru pengajar SD 01 di Sungaibalantiak. Menurutnya, sejak tahun 2016 lalu ada seorang guru mereka berstatus PNS memasuki usia pensiun, tapi sampai kini belum ada pengganti diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Sehingga, buat menutupi kebutuhan belajar, pihak sekolah terpaksa mengambil inisiatif mempekerjakan guru honor. “Sebelumnya, sekolah SD disini ada dua, karena jumlah murid tak mencukupi, sekolah terpaksa kami gabung. Adapun infrastuktur dan fasilitas belajar sekolah kami, juga sudah banyak yang kurang,” sebutnya.
Wabup Ferizal Ridwan selaku ketua Tim mengaku mencatat semua masukan, kritik maupun permintaan terkait kebutuhan warga Sungaibalantiak. Salah satunya terhadap pembangunan embung, tahun ini sudah masuk dalam skala prioritas di Dinas Tanaman Pangan Holtikultra dan Pekerjaan Umum.
Putra Lareh sago Halaban itu menyebut, program embung saat ini juga tengah digalakkan, oleh Kementerian Desa sebagai langkah peningkatan swasembada dan ketaghanan pangan. “Kalau tidak salah, informasinya kita kebagian jatah 11 titik pembangunan embung, termasuk di Sungaibalantiak,” jawab Ferizal.
Menyoal pembangunan jembatan Sungai Dareh, berdasarkan data yang ia terima sebagai pengawasan umum, sebelumnya juga sudah masuk di Dinas PU. Namun, ia mengaku belum mendapat laporan, baik dalam tahap penyusunan administrasi dan DPA anggaran.
“Pun demikian, saya ingin tetap mengajak kita semua bersabar dan terus mendukung upaya pemerintah dalam memberi penguatan pembangunan,” pintanya. Selain Ferizal Ridwan selaku ketua tim, kunjungan malam itu juga diikuti sejumlah pejabat pemkab, diantaranya sekretaris Dinas PU, Dinas PMD Nagari, Kasubag Humas, Camat Akabiluru hingga staf bagian Humas dan Kesra. (ARY/Rel)