BUKITTINGGI – Deta atau Destar, penutup kepala tradisional Minang, menjadi sorotan publik dalam konser “Duo AA” yang digelar pada Kamis malam, 14 November 2024, di Stadion Atas Ngarai, Bukittinggi.
Konser ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Epyardi Asda dan Ekos Albar, nomor urut 2, yang tengah berjuang memenangkan Pilkada 2025-2030.
Meski cuaca dingin dan berembun dengan suhu 19 derajat Celsius, belasan ribu penonton yang hadir tetap semangat menikmati acara.
Pada kesempatan tersebut, Deta, yang merupakan bagian dari pakaian tradisional Minang, menjadi perhatian utama. Deta memiliki berbagai warna dan desain, dengan kain batik hitam menjadi pilihan yang paling banyak digunakan. Keunikan dari penutup kepala ini adalah dapat disesuaikan dengan status sosial pemakainya.
Riki Rakasiwi dan Feri, dua pengrajin/pedagang Deta yang turut memamerkan dagangannya di lokasi konser, menyampaikan kebanggaannya bisa melihat produk lokal mereka digunakan oleh tokoh-tokoh penting.
“Pada acara debat calon Walikota Bukittinggi pada Sabtu (9/11) lalu, pasangan calon nomor 3, Erman-Heldo, juga mengenakan Deta,” kata Riki dengan bangga.
Riki mempromosikan bagi yang berminat bisa menghubungi nomor WA (0852 8277 3686). Ia juga melayani pesanan skala besar dan kecil dan bisa dikirim ke alamat.
Feri menambahkan, mereka berharap dengan semakin populernya Deta, kain tradisional Minang ini dapat dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Untuk yang berminat, silakan datang ke usaha kami di kawasan Pasar Atas Bukittinggi. Kami buka setiap hari,” imbaunya.
Selain mendukung pasangan calon gubernur, konser ini juga menyajikan penampilan musik yang menghibur. Kintani, penyanyi legendaris dengan lagu-lagu Minang hits, mengguncang panggung dengan penampilannya yang enerjik. Pasha Ungu turut meramaikan suasana dengan menyanyikan lagu-lagu hits dari grup musik Ungu. Tidak kalah seru, grup musik Darak Badarak dan DJ Damonok juga menambah kemeriahan hingga acara berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.
Meskipun berlangsung dalam suasana politik, konser ini berhasil menghadirkan hiburan yang menghangatkan malam di Bukittinggi, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. (Alex)