Sumbartime – beredar media sosial aksi Puluhan emak-emak di Kota Payakumbuh ikut menyuarakan protes mereka terhadap aksi demo yang dilakukan depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh pada Kamis, 12 September.
Dalam aksi tersebut, emak-emak meminta agar pendemo segera meninggalkan lokasi karena mereka menganggap protes tersebut mengganggu suasana Pilkada yang damai.
Para emak-emak tersebut dengan tegas menyatakan bahwa mereka menginginkan Pilkada di Payakumbuh berjalan dengan damai dan bersahabat. Mereka menolak segala bentuk provokasi yang dapat mengacaukan proses pemilihan. Mereka juga mengingatkan bahwa masyarakat Payakumbuh lebih mengenal kota mereka dan ingin memilih pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Emak-emak itu menuduh bahwa tuntutan LSM BASMI bisa mencederai proses Pilkada. Mereka menegaskan bahwa masyarakat memiliki hak untuk memilih pemimpin terbaik, dan setiap calon harus melalui proses hukum yang jelas jika terlibat dalam kasus korupsi. Mereka berharap agar Payakumbuh tetap damai dan proses pemilihan berjalan tanpa gangguan.
Kalian urang ma? Pulang se lah baliak, kami nan tau Payokumbuah ko, kami nio Pilkada Badunsanak sajo, jan mangacau di siko,” (Kalian orang mana? plang saja kalian, kami yang tahu payakumbuh ini, kami ingin pilkada badunsanak saja , jangan kalian mengacau disini) sorak mereka kepada pendemo.
Sementara itu dari informasi kami himpun aksi didepan KPU dilakukan oleh sekelompok mahasiswa menamakan diri LSM BASMI yang terdiri dari sekitar 20 orang mahasiswa dari Padang, menyatakan bahwa aksi mereka dilakukan secara damai dan tanpa anarkis.
Mereka mengusung tagline “Kawal Pilkada Sumbar” dan berkomitmen untuk mengawasi seluruh proses Pilkada di Sumatera Barat. Salah satu tuntutan mereka adalah meminta klarifikasi dari KPU terkait pencalonan seorang calon wali kota yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan wewenang.(R)