Bukittinggi,- Teh Talua Tapai di Bunara sekoteng, berlokasi di jalan M.Syafei depan Ayam Gepuk stasiun Bukittinggi, menu spesial yang paling diminati warga kota Bukittinggi.
Teh talua merupakan kuliner yang terbuat dari campuran teh, gula dan telur ayam kampung serta sedikit perasan jeruk nipis. Rasa telurnya tidak begitu kentara ketika sudah diseduh.
“Teh Talua juga disajikan dalam beberapa varian, original, yakni campuran telur, gula dan teh. Kemudian ada juga Teh Talua Tapai,” kata Bunara pemilik Bunara Sekoteng itu. Jumat (7/4/2023) malam.
Bagi orang Minangkabau, Bukittinggi khususnya nama Teh Talua tak asing lagi di telinga. Minuman legendaris ini dipercaya masyarakat untuk membangkitkan tenaga setelah lelah beraktivitas seharian.
“Selain sering diminum pada malam hari, tak sedikit juga yang meminum Teh Talua saat pagi hari, agar kuat beraktivitas yang mungkin saja melelahkan tubuh dan pikiran,” sebut Bunara ibu dua orang anak.
Perbedaan teh talua original dan teh talua tapai hanya terletak pada bahan tambahannya, yakni tapai singkong. Rasa teh talua tapai agak berbeda dengan yang original karena ada tambahan sensasi gurih.
“Teh talua tapai juga sedikit lebih menghangatkan tubuh setelah meminumnya, karena tapai merupakan panganan hasil fermentasi dari singkong,” ulasnya.
Penggemar teh talua memang didominasi oleh para pria. Namun tak sedikit pula wanita yang menyukai minuman lokal untuk penambah stamina itu.
Adapun harga teh talua di Bunara sekoteng dipatok berkisar Rp10 ribu hingga Rp12 ribu, sementara untuk teh talua tapai Rp12 ribu hingga Rp15 ribu.
Awak sumbartime.com saat bicara dengan salah satu penikmat Teh Talua Tapai Yesi Saputri (32) mengatakan, rasanya enak dan tidak amis.
“Minuman ini khas ranah minang, saya sering minum teh talua, apalagi ketika aktivitas padat agar tubuh tetap bugar,” ujarnya.
Rata-rata masyarakat Minangkabau menyukai minuman ini. Bahkan pada 2017 teh talua meraih juara tiga ‘Minuman Tradisional Terpopuler’ di ajang Anugerah Pesona Indonesia. (alex).