Sumbartime – Dalam kontestasi politik Pilkada 2024, pasangan RKN dan Ferizal Ridwan muncul sebagai salah satu kombinasi yang dianggap paling ideal di Kabupaten Limapuluh Kota. Keduanya dikenal dengan pendekatan yang berbeda namun efektif dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Ferizal Ridwan, yang akrab disapa Buya, kerap turun langsung ke lapangan, mengunjungi kedai-kedai kopi dan berkumpul dengan warga, sebuah kebiasaan yang sudah ia lakukan selama bertahun-tahun.
Buya Ferizal mengandalkan pendekatan personal yang alami, tanpa pengkondisian khusus. Setiap harinya, ia dapat mengunjungi lebih dari 15 lokasi berbeda, mulai dari kedai kopi hingga acara kematian. Kehadirannya yang konsisten di tengah-tengah masyarakat membuatnya dikenal luas dan dihormati, sehingga ia tidak pernah merasa canggung saat bersosialisasi. Strategi ini menjadikan Buya sebagai figur yang dekat dan diterima di berbagai kalangan masyarakat Limapuluh Kota.
“Dari dulu kebiasaan saya adalah berkumpul dengan masyarakat-masyarakat, duduk di warung kopi, sambil ngobrol-ngobrol, menghadiri setia acara kematian, dan semua itu selalu saya lakukan sejak dulunya. Maka dengan bersosialisasi untuk tujuan Pilkada ke depan saya tidak canggung menyampaikan ke masyarakat,” ucap Ferizal Ridwan yang akrab dipanggil Buya itu.
Di sisi lain, RKN mengadopsi pendekatan yang lebih terstruktur dan masif dalam kampanyenya. RKN lebih suka menghimpun massa dalam jumlah besar, dengan relawan yang setia mendukung setiap gerakannya. Setiap acara yang digelar oleh RKN dihadiri oleh minimal 200 orang, dengan total lebih dari 2.000 relawan yang tersebar di berbagai tempat pemungutan suara (TPS). Relawan ini tidak hanya berasal dari simpatisan, tetapi juga kader partai politik yang siap menggalang dukungan.
Kombinasi antara pendekatan personal dan masif ini menjadikan pasangan RKN-Ferizal Ridwan sebagai “magnet” yang kuat bagi pemilih. Gaya kampanye yang kontras namun saling melengkapi ini mampu menarik perhatian berbagai lapisan masyarakat, memberikan mereka peluang besar untuk meraih kemenangan dalam Pilkada tahun ini. Keduanya membuktikan bahwa strategi yang berbeda dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan politik yang sama.
Sejara Mencatat “Wilayah Jadi Kunci Kemenangan di Pilkada”
Dalam Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota, sebaran wilayah pemilih menjadi faktor penentu kemenangan bagi pasangan RKN-FERI BUYA. Berdasarkan data, pasangan ini memiliki basis pemilih yang kuat di tiga wilayah penting: Harau, Payakumbuh, dan Lareh Sago Halaban, dengan total 98.542 wajib pilih. Jumlah ini jauh melampaui kandidat lainnya seperti DNA-RIKO di Mungka & Luhak dengan 41.740 pemilih, serta Syafni-Rito di Mungka dan Akabiluru yang memperoleh 42.494 pemilih.
Sejarah Pilkada sebelumnya juga menunjukkan bahwa kemenangan dalam pemilihan sering kali didorong oleh kekuatan di basis wilayah masing-masing. Pada dua periode Pilkada sebelumnya, pasangan Safaruddin-RKN dan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan berhasil memenangkan kontestasi karena faktor kewilayahan ini.
Meskipun ada tiga kecamatan—Guguak, Situjuah, dan Pangkalan—yang tidak memiliki calon dalam Pilkada kali ini, prediksi menunjukkan bahwa RKN-FERI BUYA masih memiliki peluang besar untuk memenangkan suara di wilayah-wilayah ini, terutama karena banyak pemilih yang cenderung memilih kandidat yang dianggap kuat dan berpeluang besar menang.(R)