BUKITTINGGI – Gema takbiran beradu kuat dengan sorakan pedagang di tengah ramainya masyarakat yang memadati jalan Sutan Sahrir pada malam akhir Ramadhan 1446H di Kota Bukittinggi, Minggu (30/3/2025).
Suasana penuh semangat ini semakin terasa dengan kepadatan pasar dadakan yang hanya muncul setiap tahunnya di malam Ramadhan hingga malam satu Syawal.
“Ya… Pasar dadakan ini selalu ramai di kota kelahiran Bung Hatta ini, terutama pada malam Ramadhan hingga Idulfitri,” ujar Buk Lily, salah seorang pedagang Bakso yang turut meramaikan suasana.
Ia menambahkan bahwa selama sepuluh hari terakhir, jalanan di pusat kota ini dipenuhi oleh pedagang yang menjual berbagai kebutuhan lebaran, mulai dari pakaian hingga kue-kue khas Lebaran.
Selain pedagang, jalanan tersebut juga dipadati kendaraan dari berbagai penjuru yang hendak menyaksikan malam takbiran menjelang Idulfitri.
“Keramaian ini biasanya akan berlanjut hingga pukul 04.00 WIB, apalagi malam takbiran seperti ini,” tambah Buk Lily.
Suasana malam itu semakin meriah dengan suara takbir yang menggema dari pengeras suara masjid-masjid, sorakan semangat pedagang, serta suara bising kendaraan yang melintas.
Pantauan media, pasar dadakan yang digelar sepanjang jalan Sutan Sahrir itu memanjang lebih dari satu kilometer, mulai dari Simpang Tarok hingga Lapangan Kodim 0304/Agam. Kepadatan ini menjadi pemandangan khas yang menyambut datangnya Idulfitri di Bukittinggi.
Di lokasi yang sama, Rinto, warga Mandiangin, yang sengaja berkeliling bersama keluarga pada malam takbiran, menyatakan kegembiraannya.
Ia mengajak anak dan istrinya untuk menikmati keramaian tersebut, termasuk kawasan pusat kota Jam Gadang yang juga dipenuhi oleh masyarakat yang ingin merayakan malam penuh berkah ini.
Kegiatan seperti ini telah menjadi tradisi yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Bukittinggi setiap tahunnya, menjadi momen istimewa yang mempererat kebersamaan dan semangat merayakan kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.
Penulis: Alex.Jr
(Wartawan Muda Bukittinggi)