Sumbartime – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Emma Yohanna, menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Provinsi Sumatera Barat. Emma menyatakan bahwa minat masyarakat untuk hadir di TPS sangat menurun, terbukti dari rendahnya kehadiran konstituen di berbagai TPS.
“Animo masyarakat jauh sekali berkurang. Ini terbukti dari kunjungan konstituen ke TPS,” kata anggota DPD RI Emma YohaNna di Padang, Sabtu.
Emma menjelaskan bahwa penurunan partisipasi ini tidak hanya terjadi di Kota Padang, tetapi juga di daerah-daerah lain yang mengadakan PSU untuk calon anggota DPD RI. Senator asal Pasaman Barat ini mengkhawatirkan bahwa rendahnya partisipasi ini bisa menjadi masalah baru bagi penyelenggara pemilu, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Emma, salah satu penyebab rendahnya partisipasi ini adalah kurangnya sosialisasi dari KPU. Dia menilai bahwa KPU hanya mengirimkan undangan kepada calon pemilih tanpa memberikan informasi yang memadai. Emma menambahkan bahwa masih banyak masyarakat yang bertanya kepadanya mengapa PSU dilakukan, menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilakukan KPU tidak mencapai sasaran.
“Sampai tadi malam masih ada yang mempertanyakan kepada saya, kenapa ada PSU? Artinya sosialisasi PSU ini tidak mencapai sasaran,” ujar dia.
Selain itu, Emma juga mengungkapkan bahwa larangan kampanye selama tahapan PSU turut berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi pemilih. Sementara itu, Irman Gusman, calon dan mantan Ketua DPD RI, mengatakan bahwa pelaksanaan PSU ini adalah bukti dari berjalannya demokrasi dan tegaknya keadilan, menyusul gugatan yang dia ajukan ke Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan KPU untuk melakukan PSU dengan mengikutsertakan dirinya.(R)