BUKITTINGGI – Final Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tingkat SMP Se-Kota Bukittinggi berlangsung meriah di Istana Bung Hatta, Bukittinggi. Acara ini secara resmi ditutup oleh Sekretaris Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Bukittinggi, Jeki, didampingi oleh Kabid Kebudayaan H. Heru Triastanawa, S.Pd.I., M.Pd., serta Pamong Budaya Disdikbud Kota Bukittinggi, Beta Listiorini, SS.
Dari 60 peserta yang berasal dari 20 sekolah SMP dan MTS sederajat, tiga sekolah berhasil masuk babak final. Ketiga sekolah tersebut adalah SMPN 6 Bukittinggi, SMPN 2 Bukittinggi, dan SMP IT Al-Kautsar.
Setelah melalui persaingan sengit, Tim dari SMPN 2 Bukittinggi berhasil keluar sebagai juara dengan skor 1.300 poin. Mereka berhak membawa pulang plakat serta uang pembinaan sebesar Rp 2.500.000.
Posisi runner-up diraih oleh SMPN 6 Bukittinggi dengan skor 700 poin. Tim ini mendapatkan plakat dan uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000. Sedangkan juara ketiga diraih oleh SMP IT Al-Kautsar dengan skor 550 poin, juga mendapatkan plakat dan uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000. Tim SMPN 2 Bukittinggi sebagai pemenang pertama akan mewakili Kota Bukittinggi untuk berlaga di Lomba Cerdas Cermat Museum tingkat Provinsi Sumatera Barat.
“Bagi yang menang jangan terlalu euforia, dan bagi yang belum berhasil jangan berkecil hati. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk literasi untuk menanamkan kecintaan pada museum,” ungkap Jeki dalam sambutannya, kamis (17/10/2024).
Ia berharap, melalui lomba ini semakin banyak pelajar yang mencintai sejarah dan budaya, serta lebih sering mengunjungi museum sebagai bagian dari pembelajaran dan nilai kompetisi.
Hal senada disampaikan oleh salah satu juri, Dr. Zulqayyim, M.Hum., yang juga Ketua Departemen Ilmu Sejarah dengan kekhususan Sejarah Perkotaan di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Menurutnya, pengetahuan sejarah di kalangan peserta lomba masih tergolong minim.
“Setiap sekolah perlu lebih giat dalam mengenalkan sejarah, terutama melalui guru bidang studi sejarah. Pemerintah daerah juga perlu ikut serta dalam mendorong hal ini,” ujarnya.
Zulqayyim menambahkan, belajar sejarah bukanlah hal baru, namun lebih pada mengulang dan mengenal kembali jejak masa lalu dengan berpedoman pada manuskrip sejarah dan data pendukung sebagai bahan rujukan di lapangan.
Dengan harapan besar, acara LCCM ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya sejarah dan budaya, serta menumbuhkan kecintaan pada museum sebagai sumber pengetahuan.
Sebelumnya, acara yang berlangsung dari tanggal 10 – 17/10/2024 secara resmi dibuka oleh Pjs. Walikota Bukittinggi, yang diwakili oleh Drs. Mela Abra, M.Si, dan diikuti sebanyak 20 sekolah SMP Se-Kota Bukittinggi dalam rangka memperingati Hari Museum yang jatuh pada 12 Oktober.
Pelaksanaan LCCM 2024 ini merupakan bagian dari kegiatan yang telah berlangsung sejak 2022 dan didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Sumatera Barat, dengan anggaran sebesar Rp 750 juta untuk pembinaan operasional kesetaraan. (Aa)