Sumbartime – Dampak bencana alam berupa tanah longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Sebagaimana dilansir dari laman Dekade Post Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, kerugian yang dialami mencapai lebih dari Rp 15 miliar.
Rinciannya adalah kerusakan pada sektor pertanian dan perikanan di seluruh kecamatan terdampak, dengan luas sawah yang rusak dan gagal panen mencapai 823 hektar, menyebabkan kerugian sekitar Rp 9.876.000. Lahan palawija seluas 369 hektar juga terdampak, dengan kerugian sekitar Rp 5.467.200.
Bidang perikanan juga mengalami kerugian signifikan akibat ikan yang habis terbawa arus banjir, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 397.700.000.
Bencana ini menimpa beberapa kecamatan, seperti Harau, Mungka, Lareh Sago Halaban, dan Pangkalan Koto Baru. Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah kepala keluarga terpaksa diungsikan karena banjir merendam perkampungan mereka. Lebih dari 1.500 kepala keluarga terdampak di tujuh wilayah kecamatan dengan jumlah jiwa mencapai 6.165 orang.
Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur seperti rumah, sekolah, tempat ibadah, dan sarana transportasi yang mengalami penutupan atau tergenang banjir. Pasca-bencana, upaya tanggap darurat dilakukan oleh Pusdalops PB, relawan, TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan lainnya untuk membersihkan jalan yang tertimbun longsor serta membersihkan fasilitas umum yang terdampak.
Rahmadinol menekankan pentingnya perhatian dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana dalam penanganan darurat bencana ini, khususnya terkait alokasi dana yang dibutuhkan untuk pemulihan daerah terdampak.
“Jumlah Kepala Keluarga keseluruhan untuk 7 wilayah kecamatan yang terdampak bencana longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai 1.513 KK,” ujar Rahmadinol.
“Pasca bencana banjir dan longsor, Pusdalops PB bersama relawan dan masyarakat telah melakukan kegiatan tanggap darurat melakukan pembersihan jalan yang tertimbun longsor tebing dan membersihan fasilitas umum yang terdampak dengan melibat TNI, Polri Basarnas, BPBD, Damkar. PMI san relawan,” ujar Rahmadinol,”tambahnya.(R)