BUKITTINGGI – Berawal dari insiden adu mulut relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi dengan salah satu anggota DPRD Agam di RSOMH Bukittinggi saat mengevaluasi jenazah korban Road Race, pada Minggu (1/10) menuai kritikan dari masyarakat.
Dalam hal ini masyarakat dapat menilai dengan cerdas atas wakil Rakyat yang duduk sebagai pengayom masyarakat untuk dapat menjaga sikap walaupun dalam situasi apapun.
Mendapati laporan, ketua PMI Bukittinggi H. Chairunnas kepada media mengatakan, kami sebagai Pengurus dan Relawan dalam melaksanakan giat kemanusiaan di lapangan kerap dapati hal- hal tidak menyenangkan dalam menjalani tugas karena kami menyadari situasi dan kondisi tidak terkontrol.
“Kami menjalani tugas dengan Hashtag ‘Melayani Sepenuh Hati’ Hashtag PMI Pusat ‘Menolong Sepenuh Hati’ sangat menyayangkan sikap salah satu Anggota Dewan Agam yang sangat tidak pantas,” ujar ketua PMI Bukittinggi H Chairunnas, Senin (2/10/2023).
Ia menambahkan, dengan kejadian tersebut agar tidak terulang kembali kepada anggota Dewan yang duduk karena mereka punya tanggung jawab mengemban tugas dan jabatan publik bagi masyarakat untuk menjaga marwahnya.
Sementara itu IB (63) salah seorang masyarakat di kawasan Tarok Dipo Kota Bukittinggi mengatakan, kami berharap kedepannya ada kolaborasi yang baik antara Anggota Dewan yang duduk untuk bisa mensosialisasikan tugas-tugas Kemanusiaan PMI.
Menurut dia, PMI memberikan, menolong masyarakat itu dengan sepenuh hati, kalau sudah bekerja dari hati Insyaallah ini akan memberikan dampak yang positif.
“Atas insiden tersebut biarlah masyarakat yang melakukan penilaian terhadap oknum anggota dewan yang bersikap tidak baik kepada PMI,” lanjutnya.
“Mereka menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan undang-undang nomor 1 tahun 2018, yakni membantu masyarakat baik yang terdampak korban maupun yang terdampak dari bencana alam dan donor darah, dan tidak pandang siapapun,” tegasnya. (alex)