Sumbartime.com,- Kontroversi muncul setelah beredar sebuah video yang menampilkan Kadisdik Kabupaten Lima Puluh Kota, Afri Efendi, berduet menyanyi lagu dangdut bersama seorang wanita yang diduga merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Video tersebut kemudian diunggah di akun media sosial Afri Efendi dengan nama pengguna @afriefendi8.
Dalam video tersebut, terlihat Afri Efendi dan wanita tersebut mengenakan seragam ASN saat mereka berduet dari sebuah aplikasi. Video ini menjadi viral.
Terkait penyebaran video ini, Afri Efendi telah mengunci akun media sosialnya. Meskipun demikian, beberapa akun media sosial lainnya berhasil menyimpan dan menyebarluaskan video tersebut.
Sebelumnya, Kadisdik lima puluh kota menjadi perhatian karena kasus perseteruan antara murid dan guru di sekolah. Video permintaan maaf dari seorang guru yang beredar sebelumnya membuat Kadisdik angkat bicara.
Dalam klaimnya, Kadisdik menyatakan bahwa video viral tersebut tidak semata-mata karena kesalahan dari murid, tetapi juga karena adanya masalah lain, ia juga mengungkapkan kehadiran guru tersebut yang sering terlambat dan gaya mengajar juga kurang disukai oleh para pelajar.
Afri Efendi juga menyebut bahwa anak yang terlibat dalam video tersebut sebelumnya dipukul menggunakan rol. Ketika merekam video, anak tersebut diduga telah mencoba melawan dan merampas hp dari guru tersebut.
Namun, komentar ini justru menuai kontroversi karena netizen merasa bahwa sang anak seharusnya juga meminta maaf atas perilakunya yang kurang terpuji karena tidak sepantasnya anak seusia itu berprilaku kurang ajar.
Menanggapi kontroversi ini, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin mengaku akan menyelesaikan persoalan ini secepatnya
“Sebagai Bupati di Lima Puluh Kota, dengan segala kerendahan hati saya minta maaf atas peristiwa (yang terjadi) di luar jangkauan saya, sehingga terjadi peristiwa klarifikasi guru minta maaf.
seharusnya dan idealnya si anak didampingi orang tuanya minta maaf kepada masyarakat. Bukan gurunya,” kata Safaruddin, Jumat (21/7/2023).
Safaruddin mengaku sudah memanggil semua pihak terkait dalam peristiwa itu, terutama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota Afri Efendi dan Kepala Sekolah SD Negeri 07 Sarik Laweh dan memberikan peringatan keras serta meminta seluruh pihak terkait dan terlibat duduk satu ruangan bersama ninik mamak dan wali nagari dan menyelesaikan persoalan itu dengan baik
“Sudah. Semuanya sudah kami panggil Kamis kemarin. Saya telah meminta pertanggung jawaban kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah yang bersangkutan serta pihak-pihak yang ikut mendampingi sang guru sewaktu menyampaikan klarifikasi,” katanya.
“Saya minta seluruh pihak terkait dan terlibat duduk satu ruangan bersama ninik mamak dan wali nagari dan menyelesaikan persoalan itu dengan baik.
Jangan sampai terjadi, guru ditekan kembali dan jangan ada upaya mencari-cari kesalahan personal dan jangan memojokkan guru yang bersangkutan,” lanjutnya.
Kepada sang anak murid, terutama orang tuanya, Bupati Safaruddin juga berharap agar minta maaf kepada sang guru di ruang publik.
“Si anak serta semua yang terkait dan terlibat dalam video viral itu, minta maaflah kepada sang guru di ruang publik. Sekali waktu, jangan pernah melukai dan menyakiti hati guru-guru kita. Bila hati guru luka, lenyap segala ilmu,” katanya lagi.
Bupati mengakui sudah memberikan peringatan dan teguran keras kepada kepada Kadis Dikbud dan kepala sekolah agar kejadian serupa tak teejadi kemudian hari.
“Ini peringatan keras, terutama kepada Kadis Dikbud dan kepala sekolah yang bersangkutan. Saya berharap, kejadian serupa tak terulang kembali,” jelas Safaruddin.(*)