Bukittinggi – Sebanyak tujuh unit rumah di tepian Ngarai Sianok mengalami kerusakan dan pondok tempat berjualan warga hanyut tersapu arus sungai yang tiba-tiba meluap pada Senin siang sekitar pukul 15.15 WIB.
“Warga terdampak diminta menghindar dan mengungsi sementara ke tempat yang lebih tinggi dan aman,” kata Camat Guguk Panjang, Yelrizon. S. Instruksi ini langsung disampaikan oleh Walikota Bukittinggi, Erman Safar, yang pada saat kejadian sedang menghadiri sidang paripurna di kantor DPRD Bukittinggi.
Luapan arus besar sungai ini diperkirakan berlangsung hanya selama 15 menit. Menurut Yeltrizon, luapan ini berasal dari aliran Sungai di Ngarai Sianok bagian Koto Gadang. Diperkirakan ada sumbatan yang kemudian air meluap tiba-tiba ke bawah.
Mendapatkan instruksi langsung dari Walikota, Camat Guguk Panjang bersama Kadis Damkar Bukittinggi Efriadi, Lurah Kayu Kubu, Kapolresta Bukittinggi, Dandim 0304/Agam, dan jajaran
menghimbau warga tetap waspada
sementara di wilayah aliran Sungai Sianok.
“Langkah yang dilakukan, berkoordinasi dengan BSDA Sumbar untuk segera melakukan pengerukan sendimen/normalisasi sungai ngarai sianok yang telah terjadi kedangkalan karena pengelolaan sungai Ngarai Sianok adalah kewenangan Pemprov Sumbar,” kata Yelrizon.
Untuk pembersihan dan pengeluaran sendimen dari rumah masyarakat dibantu oleh BPBD, Damkar dan anggota TNI polri
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi, Efriadi, menghimbau semua warga sekitar terdampak untuk berhati-hati akan banjir bandang susulan.
“Mudah-mudahan hal ini tidak berulang lagi,” imbuhnya sembari menunggu instruksi lanjutan dari Walikota Bukittinggi Erman Safar.
Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat dan memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.
(Pewarta: Alex)
.