SUMBARTIME.COM,- Pengurus Ikatan Uda Uni Duta Wisata Kota Payakumbuh melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa trauma healing buat anak anak korban bencana gempa bumi di Malampah kecamatan Tigo Nagari kabupaten Pasaman.
Anak anak korban gempa tersebut berada di tenda tenda darurat yang tersebar di kecamatan Tigo Nagari. Tenda tenda tersebut didirikan tak jauh dari rumah hunian mereka tidak bisa ditempati lagi karena roboh atau rusak dilanda gempa.
Pada Kegiatan ini Pengurus Ikatan Uda Uni Duta Wisata Kota Payakumbuh berkolaborasi bersama Pergatsi Kota Payakumbuh dalam kegiatan dan penggalangan dana dan bantuan. Berikut nama-nama Uda Uni kota Payakumbuh yang berpartisipasi dalam kegiatan Trauma Healing di Pasaman diantaranya Muhammad Ikhsan, Fadhilul Qosasi, Wiky Teguh Pratama, Fisma Rizki Putri, Putri Nilam Sari serta Tasya Aulia Ikhsan.
Rombongan membawa peralatan tulis baca, buku gambar, papan permainan, raket badminton, bola volly, susu kotak, biskuit yang sengaja diperuntukan buat mereka.
Ketua Ikatan Uda Uni Kota Payakumbuh, Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita dari Pengurus Ikatan Uda Uni Duta Wisata Kota Payakumbuh kota Payakumbuh terhadap korban gempa Pasaman. Selain itu, Ikhsan berharap bencana ini cepat berlalu dan masyarakat Pasaman kembali bisa tenang dan bangkit dari keterpurukan pasca gempa.
“Disini kami bercerita dengan salah satu orang tua korban, ternyata banyak dampak psikologis dari gempa ini pada anak-anak. Ada yang susah tidur sampai 3 hari, ada yang takut melihat rumah, ada yang jatuh sakit karena kurangnya kamar mandi umum untuk kebutuhan mck.
Kegiatan ini memang sengaja di arahkan pada anak-anak untuk mengurangi trauma psikologis yang mereka alami pasca gempa apalagi mereka sekarang tinggal di tenda tenda pengungsian”, ujar Ikhsan didampingi Kordinator bidang Sosling Fadhilul Qosasi.
Sebagaimana diketahui gempa Pasaman beberapa waktu lalu telah menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal. Dampak terberat justru pada anak anak yang kehilangan waktu untuk belajar dan tertundanya kesempatan hidup normal seperti anak lainnya.