BUKITTINGGI — Minggu pagi (12/10/2025), Car Free Day, seruan takbir dan lantunan doa menggema dari ribuan warga yang memadati jalanan sekitar Jam Gadang. Mereka datang bukan sekadar berolahraga, melainkan untuk satu tujuan yang membakar semangat: “Bukittinggi Bela Palestina.”
Aksi ini secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, yang dengan suara bergetar penuh empati menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan nurani.
“Melalui kegiatan ini, kita tunjukkan bahwa Bukittinggi turut peduli dan mendukung kemerdekaan Palestina. Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari perjuangan besar untuk kemanusiaan,” ujar Ibnu Asis dengan tegas.
Dalam kegiatan itu, semangat solidaritas menjelma nyata. Ribuan peserta melakukan long march sambil membentangkan bendera raksasa merah putih dan Palestina sepanjang 20 meter, simbol persaudaraan dua bangsa yang sama-sama mencintai kebebasan dan keadilan.
Suasana semakin menggugah ketika orasi kebangsaan dan penampilan musik bertema perdamaian menggema di udara.
Anak-anak, pelajar, hingga komunitas masyarakat larut dalam gelombang semangat yang menyatukan, bahwa kemanusiaan tak mengenal batas negara.
Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian “Bukittinggi Bela Palestina” yang berpuncak pada 18 Oktober 2025 mendatang, dengan konser amal bersama Wali Band di Lapangan Kantin.
Acara ini digelar atas kolaborasi antara Pemerintah Kota Bukittinggi, Qupro Indonesia, dan Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI), yang membuka ruang bagi masyarakat untuk menyalurkan donasi terbaiknya bagi rakyat Palestina.
Wawako Ibnu Asis mengajak masyarakat Bukittinggi untuk terus menyalakan semangat peduli dan bersatu dalam aksi kemanusiaan.
“Bukittinggi hari ini bukan hanya kota wisata, tapi kota dengan hati yang hidup. Kota yang bersuara untuk mereka yang tertindas,” tutupnya penuh makna.
Dari kaki Gunung Marapi yang berbalut kabut pagi, Bukittinggi kembali membuktikan, kota ini bukan hanya berdiri di atas sejarah, tapi juga di atas nilai-nilai kemanusiaan. (Aa)