Kisah seorang Guru yang jadi Birokrat
Sumbartime.com, Kabupaten Solok. — Ketika itu, di suatu pagi nan cerah media ini datang berkunjung ke SMA Negeri 1 Pantai Cermin. Disana, sumbartime.com bertemu dengan Drs. Zulmarnus, saat itu ia menjabat sebagai Kepsek disana.
Laki—laki murah senyum itu tampak memegang sekop layaknya tukang yang akan memulai pekerjaan, membangun suatu bangunan. “Mau memulai rehab Musholla, diluar juga tengah membangun taman sekolah, biar lebih asri,”kata dia.
Dari pernyataannya itu, ia bermaksud mendidik semua orang yang melihatnya untuk memulai dari diri sendiri, bukan membiasakan diri memerintah oranglain. Berkat lekat tangannya itu, diharapkan peserta didik disana memiliki jiwa leadership yang agamis, peduli lingkungan dan berkarakter.
Selain itu, lulusan IKIP Padang itu mencontohkan hal baik lainnya kepada wartawan yang datang kepadanya seperti membangun komunikasi yang ramah antara sesama guru. “Dengan komunikasi yang baik akan tercipta suasana bersahabat dan tidak kaki,”lontar dia.
Ia menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Pantai Cermin saat Bupati Solok masih dijabat oleh Syamsu Rahim. Ketika itu, dalam waktu setahun ia berhasil membuat perubahan berupa akreditasi sekolah yang sebelumnya masih C berganti jadi A. Dizamannya pula, sekolah itu jadi piloting pelaksanaan Kurikulum 2013, bersama dengan SMA Negeri 1 Gunung Talang. Berkat kegigihannya menerapkan Total Quality Management (TQM) akhirnya ia dinobatkan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten Solok. Peristiwa penobatannya itu terjadi tahun 2015 dan tahun 2016.
Keberhasilannya memimpin dan mendidik itu barangkali menjadi langkah awalnya berkantor di Arosuka. Pasalnya, di era Bupati Gusmal, ia pernah diamanahkan sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Solok. “Ketika Pak Zul jadi Sekdispora, beliau membuat layanan satu pintu agar guru tidak sulit berurusan dengan dinas,”demikian pengakuan salah seorang guru yang enggan namanya ditulis.
Tahun 2018, ia kemudian dimutasi dan diberi amanah jadi Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Solok. Lalu, pada awal pemerintahan Asda Pandu, sekitar tahun 2021 ia diamanahkan menjabat Sekretaris Dispersip Kabupaten Solok kemudian menjabat sebagai Kepala Dispersip Kabupaten Solok semenjak tahun 2023. Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun sumbartime.com, semenjak itulah ia mendapat tugas berat , yakni melaksanakan pembangunan gedung layanan perpustakaan Daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Putera Almarhum Latief dan Almarhumah Jusni kelahiran 16 Maret 1967 itu juga dikenal sebagai orang yang tidak pernah melupakan kawan. Terbukti sampai saat ini masih aktif di kalangan alumni almamaternya sebagai Ketua Harian FKA 87 SLTA Kota Solok bersama Rida. (Risko Mardianto)